Sunday, May 17, 2009

Humor


Seorang Pendeta dijadwalkan akan memimpin ibadah pemberkatan nikah setelah ibadah rayaSetelah ibadah selesai, ia pun memanggil pasangan yang akan di nikahkan itu. Namun, pak Pendeta tersebut lupa dengan nama pasangan yang akan menikah tersebut, jadi ia pun berkata : " yang mau menikah tolong maju ke depan...."
Dan segera 4 gadis, 3 janda, 4 duda, dan 6 pemuda berebut maju ke depan.

Pada suatu hari keluarga seorang Pendeta sedang berkendara untuk menghadiri suatu ibadah Natal. Maka dengan penuh sukacita Pak Pendeta bersama keluarganya menuju tempat yang tertera dalam undangan.

Sesampainya di tempat yang dituju ternyata halaman parkir telah dipenuhi oleh para undangan lain. Nampaknya ibadah ini cukup menarik minat banyak orang. Setelah berputar-putar, beruntung ternyata terdapat satu tempat parkir diantara mobil-mobil yang penuh sesak dan di sana sudah menunggu si tukang parkir.

Melihat mobil Pak Pendeta, dengan gesit tukang parkir memberikan tanda dan Pak Pendeta menghampirinya.

Setelah mengarahkan kendaraan ke tempat yang tersedia si tukang parkir dengan aba-abanya, “terus … terus… kiri … kiri ….”

Dengan dengan gesit Pak Pendeta mengikutinya. Tukang parkir terus mengarahkan, “balas … balas … balas….”

Dan tiba-tiba terdengar bunyi “DUK”. Ternyata bemper mobil Pak Pendeta menyeruduk mobil lain. Dengan agak marah si tukang parkir menegor, “Bagaimana Bapak ini … kan sudah saya arahkan balas … balas … malah terus saja.”

Dengan tenang Pak Pendeta balas menjawab, “Dik … saya ini Pendeta, harus mengasihi setiap orang dan dilarang membalas.”

Di Nazareth terjadi kehebohan...
telah ditemukan berkas yang di duga adalah Raport Yesus waktu sekolah dulu

Di raport tertulis nilai :

Agama : C
(karena ketika ditanya 'siapa yg menciptakan dunia, Yesus jwb : BapaKu')

Olah Raga : D
(ketika disuruh renang, eh malah jalan diatas air)

Kimia : A
(hebat dapat mengubah air jadi Anggur)

Matematika : E
(2 ikan + 3 roti dijawab 5000)

Golongan darah Yesus

Sebuah percakapan setelah selesai suatu kebaktian. "Tahukah kamu golongan darah Yesus?"
"Tak mungkin ada yang tahu. Kamu tahu?"
"Ya, golongan darahNya 'O'"
"Bagaimana kamu tahu?" "Kan ada di Kidung Jemaat no. 36, 'O, darah Tuhanku'."

Sepasang suami isteri setengah baya yang sama-sama dari kalangan profesional merasa penat dengan kesibukan di ibukota.

Mereka memutuskan untuk berlibur di Bali. Mereka akan menempati kembali kamar hotel yang sama dengan ketika mereka berhoneymoon saat menikah 30 tahun yang lalu. Karena kesibukannya, sang suami harus terbang lebih dahulu dan isterinya baru menyusul keesokan harinya.

Setelah check in di hotel di Bali, sang suami mendapati pesawat komputer yang tersambung ke internet telah terpasang di kamarnya.

Dengan gembira ia menulis e-mail mesra kepada isterinya di kantornya di Jalan Sudirman, Jakarta. Celakanya, ia salah mengetik alamat e-mail isterinya dan tanpa menyadari kesalahannya ia tetap mengirimkan e-mail tersebut.

Dilain tempat di daerah Cinere, seorang wanita baru kembali dari pemakaman suaminya yang baru saja meninggal. Setibanya di rumah, ia langsung mengecheck e-mail untuk membaca ucapan-ucapan belasungkawa.

Baru saja selesai membaca e-mail yang pertama, ia langsung jatuh pingsan tak sadarkan diri. Anak sulungnya yang terkejut kemudian membaca e-mail tersebut (tak lama kemudian jatuh pingsan juga), yang bunyinya :

To: Isteriku tercinta
Subject: Papah sudah sampai Mah !!!
Date: 18 Mei 2006
Aku tahu pasti kamu kaget tapi seneng dapat kabar dariku.

Ternyata disini mereka udah pasang internet juga, katanya biar bisa berkirim kabar buat orang-orang tercinta di rumah. Aku baru sampai dan sudah check-in. Katanya mereka juga sudah mempersiapkan segalanya untuk kedatanganmu besok. Nggak sabar deh rasanya nungguin kamu. Semoga perjalanan kamu kesini juga mengasyikkan seperti perjalananku kemaren.

Love you Mom,

Papah

PS: Disini lagi panas-panasnya. Kalau pada mau, anak-anak diajak aja .

Suatu hari seorang pendeta yang terkenal di daerahnya didatangi seorang jemaat. Jemaat tersebut buta sejak lahirnya, dia berkata kepada si Pendeta tersebut:
Jemaat : Pak Pendeta, sudilah kiranya bapak menyembuhkan mata saya yang buta sejak lahir ini

Pendeta: Baiklah, namun saya mau tanya satu hal. Dengan apa bapak datang kemari?

Jemaat : dengan iman pak!!

Pendeta : Bagus, maka dengan imanmu pulalah kau akan disembuhkan

Jemaat :(memanggil nama anaknya yg bernama Iman) Man, man kenapa kamu tidak bilang dari dulu bahwa kamu bisa menyembuhkan bapak??!

Pendeta : @#%$???!!

0 komentar:

Pengunjung

Followers

 

Dewasa Muda GBI Bintaro. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com